Kota Langsa
Ketua LSM Fakta Kota
Langsa Rabono Wiranata meminta kepada pemerintah agar Kepala Dinas Pendidikan
Kota Langsa Drs Mustafa M, Pd di copot dari jabatanya, karena menurut
R.Wiranata Kepala Dinas Pendidkan tidak bertanggung jawab dan lengah dalam
menjalankan tugas, sehingga timbul permasalahan di SDN Buket Meutuah.
Wira melanjutkan, permasalahan yang timbul di SDN Buket
Meutuah sangat fatal, karena pengrehapan ruang belajar murid bersumber dana DAK
dikerjakan sekaligus enam ruangan sehingga murid tidak bisa belajar sudah dua
hari, dari hari pertama masuk sekolah sampai hari ini tanggal 28/8/2012,
seharusnya Dinas sudah mengambil langkah sebelum pekerjaan rehabilitasi itu
dikerjakan.
Zulfadli AR aktivis Kota Langsa ditempat yang sama kepada
ANP juga mengatakan “ ini merupakan
kelengahan yang sangat mendasar dan fatal yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan,
karena pendidikan merupakan tanggung jawab yang besar untuk mencerdaskan anak
bangsa dan sektor pendidikan juga merupakan amanah dan UUD yang harus
dijalankan dengan baik oleh Dinas terkait, jelasnya.
Saat ANP menjumpai Kepala Sekolah SDN Buket Muetuah Marzuki
(28/8) mengatakan, sekolah SDN Buket Meutuah lagi dalam proses pengrehapan,
tiga ruangan belajar dikerjakan oleh rekanan kontraktor dan tiga ruangan
diswakelolakan, jadi pekerjaanya sekaligus dikerjakan karena mengejar waktu
pekerjaan yang sudah dicantumkan dalam papan proyek, selama 30 hari harus siap.
jadi proses belajar
mengajar sempat terganggu, namun kami dari pihak sekolah sudah berupaya mencari
tenda, hari ini tenda sudah dibantu oleh Dandim, menjawab pertanyan dari
Wartawan kenapa tenda baru hari ini dipasang sedangkan sekolah sudah dua hari
mulai masuk, kepala sekolah menjawab dengan singkat itu coba tanya dengan
Dinas, ucapnya
Kepala Dinas Pendidikan Kota Langsa Drs Mustafa M,Pd saat
dijumpai ANP diruang kerjanya mengatakan, murid SDN Buket Muetuah sudah belajar
dua hari di bawah tenda dan sekolah tidak diliburkan, untuk pengrehapan itu
harus dikerjakan terus karena kalau tidak dikerjakan maka akan mati anggaran,
jadi kita harus kejar waktu baik rekanan maupun swakelola.
Menurut pantau ANP dilapangan sekitar pukul 1.30 WIB (28/8) tenda baru dipasang oleh
beberapa anggota TNI dari makodim (
Asrul )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar